“Bukan
harta kekayaan yang membuatku bahagia, kasih Tuhanlah yang membuatku kaya akan
kebahagiaan.” (~Gadis Tanpa Lengan~)
Ada seorang tukang giling yang
perlahan-lahan mulai jatuh miskin hingga tak ada lagi yang tersisa, kecuali sebuah
pabrik dan sebuah pohon apel besar di belakang pabrik itu. Suatu ketika ia pergi
ke hutan untuk mengambil kayu lalu bertemu seseorang yang sudah tua. Orang itu
melangkah ke arahnya dan sebelumnya dia belum pernah melihat orang tua itu.
Setelah tiba di depannya orang tua itu bertanya kepadanya: “Mengapa Anda merepotkan diri dengan memotong
kayu? Saya akan membuat Anda kaya bila Anda mau berjanji memberikan semua yang saat
ini ada di belakang pabrik penggilingan Anda.”
Tukang giling berpikir: “Apa yang ada di
sana? Bukankah hanya pohon apelku...” Maka, ia berkata: “Ya, saya
setuju.” Lantas dia memberikan janji tertulis kepada orang tua asing
tersebut. Orang tua itu segera tertawa mengejek dan berkata: “Ketika tiga tahun
telah berlalu, aku akan datang dan membawa pergi semua yang menjadi milikku.”
Kemudian dia pergi meninggalkan tukang giling tersebut.
Ketika tukang giling sampai di
rumah, istrinya datang menyambutnya dan berkata: “Katakan padaku, dari mana datangnya semua
kekayaan mendadak ini ke rumah kita. Tiba-tiba setiap kotak dan peti telah
terisi penuh dengan emas dan harta padahal tidak ada orang yang membawanya
masuk dan aku tidak tahu bagaimana semua ini bisa terjadi.” Dia
menjawab: “Ini
semua berasal dari orang tua asing yang kutemui di dalam hutan yang telah menjanjikan
harta yang sangat banyak. Namun, sebagai imbalannya aku berjanji memberikan
semua yang saat ini ada di belakang
pabrik kita. Itu berarti kita dapat memberinya pohon apel besar itu dengan
senang hati.”
Kata isterinya dengan penuh
ketakutan: “Ah,
suamiku, itu pasti setan. Dia tidak menginginkan pohon apel kita tetapi putri
kita yang sedang berdiri di belakang pabrik untuk menyapu halaman.” Putri
tukang giling adalah seorang gadis cantik yang saleh dan selama tiga tahun telah
hidup dengan rasa takut akan Tuhan dan tanpa dosa.
Oleh karena itu, ketika
waktunya tiba, yakni hari kedatangan setan untuk menjemputnya, ia mencuci
dirinya hingga bersih lalu membuat lingkaran bulat bagi dirinya dengan kapur tulis.
Iblis muncul lebih awal daripada yang dia perkirakan tetapi iblis tidak bisa
mendekatinya. Dengan marah iblis berkata kepada tukang giling: “Jauhkan semua air
darinya agar ia tidak bisa lagi membersihkan dirinya sendiri. Kalau tidak
begitu, aku tidak akan bisa menguasai dirinya.” Karena merasa takut,
tukang giling pun melakukannya.
Keesokan paginya iblis datang lagi
tetapi putri tukang giling menangis dan membasahi lengannya hingga semuanya
cukup bersih. Sekali lagi iblis tidak bisa mendekatinya sehingga marah kepada tukang
giling: “Potong lengannya.
Jika tidak, aku tidak akan berkuasa atas dirinya.” Tukang giling
terkejut dan menjawab: “Bagaimana aku bisa memotong lengan anakku sendiri?”
Kemudian iblis mengancamnya dan berkata: “Jika kamu tidak melakukannya, kamulah yang akan menjadi milikku dan aku akan membawamu.” Tukang
giling menjadi takut dan berjanji untuk mematuhinya.
Maka, tukang giling pergi menemui
putrinya dan berkata: “Anakku, jika aku tidak memotong kedua lenganmu, iblis akan membawaku pergi. Karena
saat itu ayah ketakutan, ayah telah berjanji untuk melakukannya. Jadi, tolong
bantu memenuhi kebutuhan ayah dan maafkan ayah atas kerugian yang telah ayah
lakukan terhadapmu.” Putrinya menjawab: “Ayahku sayang, lakukan apapun yang ingin
ayah lakukan terhadapku karena aku adalah anakmu.” Kemudian ia
meletakkan kedua lengannya untuk dipotong.
Tags: dongeng gadis tanpa lengan,
cerita cinta, dongeng anak sebelum tidur, cerita fiksi anak, kisah fiksi anak,
the girl without hands
0 komentar:
Post a Comment