Kisah sebelumnya: Kisah
Dongeng Tulang Bernyany (The Singing Bone)
Si sulung menahan adiknya di
sana sampai malam lalu mereka pergi bersama-sama. Di dalam kegelapan mereka tiba
di sebuah jembatan yang terbentang di atas sungai. Si sulung membiarkan adiknya
memasuki jembatan terlebih dulu. Ketika dia telah setengah jalan melintasi
jembatan tersebut, si sulung memukul adiknya dari belakang hingga jatuh dan
meninggal. Lantas dia menguburkan si bungsu di bawah jembatan, mengambil babi
hutan, dan membawanya kepada raja.
Si sulung pun berpura-pura
bahwa ia telah membunuh babi itu sehingga ia diperbolehkan menikahi putri raja.
Bahkan, ketika orang-orang menanyakan adiknya, dia berkata: “Mungkin babi hutan
telah merobek tubuhnya sehingga dia tidak bisa kembali kemari.” Setiap
orang pun mempercayai ceritanya. Namun, sepandai-pandainya bangkai disimpan,
pasti tercium juga. Karena tidak ada yang tersembunyi dari Tuhan, perbuatan
hitam ini pun mulai terungkap.
Setahun kemudian ada seorang
gembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar jembatan dan ia melihat sebuah
tulang seputih salju terbenam di bawah pasir. Dia berpikir bahwa benda itu akan
cukup baik untuk membuat sebuah seruling. Oleh karena itu, dia merangkak ke
bawah jembatan, mengangkat tulang tersebut, dan memotongnya untuk membuat seruling.
Namun, ketika ia meniupnya untuk pertama kali, dia terkejut karena tulang itu mulai
menyanyi dengan sendirinya:
"Ah teman, kamu
telah meniup tulangku.
Lama aku berbaring
di samping air sungai
karena saudaraku
telah membunuhku untuk mendapatkan babi hutan.
Lalu dia mengambil
putri tunggal Raja Galow sebagai isterinya.”
Kata gembala itu: “Seruling yang indah karena dapat bernyanyi dengan
sendirinya. Aku harus segera menunjukkannya kepada raja.” Ketika ia
meniup seruling itu di depan Raja Galow, seruling tersebut mulai menyanyikan
lagu kecil tadi. Raja pun memahami semua isi nyanyian tersebut dan segera
memerintahkan bawahannya untuk menggali tanah di bawah jembatan.
Kemudian seluruh kerangka si
bungsu yang mati dibunuh segera ditemukan. Si sulung tidak bisa menyangkal
perbuatannya dan ia pun dihukum mati dengan cara dimasukkan ke dalam karung
yang dijahit lalu ditenggelamkan di sungai. Sementara itu tulang-tulang si bungsu
dikuburkan di sebuah makam yang indah di halaman gereja.
Tags: cerita fiksi anak, kisah
fiksi, dongeng anak sebelum tidur, the Singing Bone fairytale, kisah dongeng Grimm bersaudara, cerita anak, dongeng bahasa
Inggris dalam bahasa Indonesia
0 komentar:
Post a Comment