Di Negara Melow ada perkabungan
yang teramat besar karena keganasan babi liar. Babi itu telah membunuh banyak
ternak, merusak lahan petani, dan merobek tubuh manusia dengan taringnya. Raja Galow
pun menjanjikan hadiah besar bagi siapa saja yang bisa membebaskan negara dari musibah
ini. Namun, binatang tersebut begitu besar dan kuat sehingga tidak ada yang
berani mendekati tempat tinggalnya di hutan.
Akhirnya raja mengumumkan
bahwa jika ada seorang pemuda yang berhasil menangkap atau membunuh babi hutan tersebut,
dia boleh mengambil putri tunggalnya sebagai isteri. Saat itu di negara Melow
hiduplah dua bersaudara yang merupakan anak-anak orang miskin. Setelah
mendengar pengumuman dari Raja Galow, mereka berdua pun sepakat menempuh bahaya
besar demi menyelamatkan negara. Si sulung merupakan sosok pemuda yang cerdas
tetapi licik sedangkan si bungsu memiliki hati yang baik, sederhana, dan polos.
Raja Galow berkata kepada
mereka: “Agar kalian segera menemukan babi liar
itu, kalian harus pergi ke hutan dari sisi yang berlawanan.” Jadi,
si sulung masuk hutan dari sisi barat dan si bungsu masuk hutan dari sebelah
timur. Ketika si bungsu belum lama memasuki hutan, seorang pria kecil datang
mendekatinya. Pria itu memegang tombak hitam di tangannya dan berkata: “Saya akan
memberikan tombak ini kepada Anda karena hati Anda murni dan baik. Dengan ini Anda
dapat menyerang babi hutan itu dengan berani dan tidak akan membahayakan Anda.”
Si bungsu mengucapkan terima kasih kepada pria kecil itu lalu melanjutkan
perjalanan dengan memanggul tombak dan tanpa rasa takut.
Tak lama kemudian dia melihat babi
itu bergegas ke arahnya. Dia pun mengarahkan tombak ke arah babi yang berlari
cepat ke arahnya lalu dia segera menusuk dan membelah babi itu dengan mudahnya.
Lantas dia mengambil bangkai babi itu, menyandangkannya di punggung, dan
bergegas meninggalkan hutan untuk menemui Raja Galow.
Saat ia keluar di sisi lain hutan
dia menemukan pintu masuk ke sebuah rumah. Di dalamnya ada banyak orang yang bergembira
dengan menari dan minum anggur. Kakaknya sudah ada di sini dan berpikir bahwa
babi buruannya tidak akan lari darinya sehingga dia memutuskan minum anggur
dulu sampai ia merasa berani untuk memulai perburuan.
Namun, ketika ia melihat si
bungsu keluar dari hutan dengan babi incarannya, ia merasa iri dan hati
jahatnya mulai memancarkan sikap permusuhan. Maka, dia memanggil si bungsu: “Kemarilah
saudaraku, mari beristirahat dan menyegarkan diri dengan secangkir anggur.”
Karena si bungsu tidak menduga ada niat jahat dari kakaknya, dia pun masuk
dan bercerita tentang pria kecil baik hati yang telah memberinya tombak untuk
membunuh babi.
Kisah selanjutnya: Cerita
Dongeng Tulang Bernyanyi (The Singing Bone)
Tags: cerita dongeng anak, dongeng
bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, the Singing Bone, dongeng Grimm
bersaudara, dongeng anak sebelum tidur
0 komentar:
Post a Comment