Kisah dongeng sebelumnya: Dongeng
Teka-Teki untuk Putri Elok (The Riddle)
Saat Putri Elok tidak
menemukan cara untuk membantu dirinya sendiri, dia memerintahkan pelayannya
untuk menyusup ke kamar tidur Pangeran Cuakep dan mendengarkan mimpinya. Putri
Elok berpikir bahwa Pangeran Cuakep mungkin akan berbicara dalam tidurnya dan
mengungkapkan jawaban dari teka-teki tersebut. Namun, Abdi Loyal cukup cerdas.
Dia telah menempatkan dirinya di tempat tidur Pangeran Cuakep. Ketika pelayan
Putri Elok datang ke sana, Abdi Loyal merobek mantel yang membungkus tubuh
pelayan itu dan mengejarnya dengan ayunan tongkat.
Malam kedua Putri Elok
mengutus pelayannya lagi untuk melihat jika dia bisa berhasil dengan baik dalam
mendengarkan. Namun, Abdi Loyal kembali mengambil mantelnya dan memburunya
keluar dengan ayunan tongkat. Setelah itu Pangeran Cuakep merasa aman sehingga
pada malam yang ketiga dia berbaring di tempat tidurnya sendiri. Lalu datanglah
Putri Elok dengan mengenakan mantel abu-abu dan dia duduk sendiri di dekat
Pangeran Cuakep.
Ketika Putri Elok berpikir
bahwa Pangeran Cuakep telah terlelap dan bermimpi, ia berbicara kepadanya dan
berharap bahwa dia akan menjawab dalam tidurnya. Namun, Pangeran Cuakep terjaga
dari tidurnya sehingga dia dapat memahami dan mendengar segala sesuatunya
dengan baik. Lalu Putri Elok bertanya kepadanya: “Ada sesuatu yang tidak membunuh siapa pun saat
masih hidup tetapi saat mati dia bisa membunuh dua belas orang. Siapakah itu?”
Pangeran Cuakep menjawab: “Itu
seekor gagak, yang makan bangkai kuda yang mati teracuni lalu meninggal karena
hal itu.” Putri Elok bertanya lebih lanjut: “Tetapi dia membunuh dua belas orang, bagaimana
caranya?” Pangeran menjawab: “Itu berarti
dua belas pembunuh yang makan daging gagak tersebut lalu meninggal karena hal tersebut. Ketika Putri
Elok telah mendapat jawaban dari teka-teki tersebut, dia bermaksud segera pergi
tetapi Pangeran Cuakep telah memegang mantelnya dengan erat sehingga Putri Elok
terpaksa meninggalkan mantelnya.
Keesokan paginya Putri Elok mengumumkan
bahwa ia telah menebak teka-teki dari Pangeran Cuakep dan menguraikan
jawabannya secara terperinci di hadapan dua belas hakim. Namun, Pangeran Cuakep
memohon untuk didengar dan mengatakan bahwa Putri Elok telah mencuri jawaban
dengan cara menyusup masuk ke kamar tidurnya pada malam hari.
Para hakim pun meminta bukti
lalu tiga mantel segera dibawa ke sana oleh Abdi Loyal. Ketika para hakim
melihat bahwa ada sebuah mantel abu-abu yang biasa dikenakan oleh Putri Elok,
mereka berkata kepada Pangeran Cuakep: “Biarkan mantel ini disulam dengan
emas dan perak lalu selanjutnya akan menjadi mantel pernikahanmu dengan sang
putri.” Putri Elok tidak bisa berkelit lagi dan meminta maaf atas
sikapnya. Lantas dia pun setuju untuk menikah dengan Pangeran Cuakep. Mereka
semua merasa senang. Abdi Loyal pun turut merasa gembira.
Di Sini Senang.
Di Sana Senang. Dimana-mana Hatiku Senang.
Di Sini Senang.
Di Sana Senang. Dimana-mana Hatiku Senang.
LaLa... LaLa...
LaLaLa... LaLa... LaLa... LaLaLa... LaLa... LaLa... LaLaLa... LaLa... LaLa...
LaLa... LaLa...
LaLaLa... LaLa... LaLa... LaLaLa... LaLa... LaLa... LaLaLa... LaLa... LaLa...
Tags: dongeng Grimm bersaudara, cerita
fiksi anak, dongeng bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, the Riddle, kisah
fiksi anak, kisah dongeng anak, cerita dongeng sebelum tidur
0 komentar:
Post a Comment