Kisah dongeng sebelumnya: Cerita
Dongeng Teka-Teki (The Riddle)
Ketika Abdi Loyal datang ke
tempat kudanya mati, ia melihat gagak sedang melahap bangkai kuda itu lalu ikut
mati. “Siapa
tau kita akan menemukan sesuatu yang lebih baik hari ini...”, kata
Abdi Loyal. Dia pun membawa bangkai gagak bersamanya. Kemudian dia dan Pangeran
Cuakep meneruskan perjalanan di hutan hingga menjelang petang tetapi tidak bisa
menemukan jalan keluar dari hutan itu. Ketika malam tiba, mereka pun menemukan
sebuah penginapan dan memasukinya. Lalu Abdi Loyal memberikan bangkai gagak ke
pemilik penginapan untuk dibuatkan makan malam.
Bagaimanapun juga mereka telah
terjebak di sarang pembunuh. Ketika kegelapan datang menghampiri, dua belas
orang segera berniat untuk membunuh dan merampok mereka. Namun, sebelum mereka melaksanakan
rencana tersebut, mereka duduk untuk makan malam. Pemilik penginapan dan Madam
Cruel juga duduk bersama para pembunuh itu. Mereka semua makan hidangan sup dari
daging gagak yang telah dipotong-potong. Setelah menelan beberapa suap, mereka
semua jatuh dan meninggal karena daging gagak itu telah terkontaminasi racun
dari bangkai kuda Abdi Loyal.
Dengan demikian, di rumah itu
tidak ada orang lain lagi selain Pangeran Cuakep, Abdi Loyal, dan putri pemilik
penginapan. Putri itu merupakan seorang gadis yang jujur dan tidak mau ikut ambil bagian dalam perbuatan fasik orang tua dan teman-teman orang
tuanya. Maka dari itu, dia membukakan semua pintu dan menunjukkan
seluruh harta di toko orang tuanya kepada Pangeran Cuakep dan Abdi Loyal. Namun,
Pangeran Cuakep berkata kepadanya: “Kamu yang harus
menyimpan semua harta ini untuk seterusnya.” Kemudian dia pergi
bersama Abdi Loyal tanpa mengambil apapun.
Setelah lama menempuh
perjalanan, mereka tiba di Kota Metro. Di kota ini hiduplah seorang putri
cantik yang sombong, yakni Putri Elok. Dia mengeluarkan sayembara yang isinya
menyatakan bahwa dia akan menikahi pria yang berhasil membuat teka-teki yang
tidak mampu ditebaknya. Namun, bila teka-teki dari pria tersebut berhasil
ditebak olehnya, pria itu harus dipenggal kepalanya.
Putri Elok mempunyai waktu
tiga hari untuk menjawab setiap teka-teki yang diajukan kepadanya. Namun, dia
sangat pintar sehingga dia selalu berhasil menebak teka-teki tersebut sebelum
batas waktu yang ditentukan. Meskipun sembilan pelamar telah tewas dengan cara
ini, Pangeran Cuakep tetap bersedia mempertaruhkan hidupnya demi mendapatkan
Putri Elok karena dia telah dibutakan oleh kecantikan putri tersebut.
Lantas dia pergi menemui Putri
Elok dan mengajukan sebuah teka-teki. Katanya: “Siapakah
ini: sesuatu yang tidak membunuh siapa pun saat masih hidup tetapi saat mati
dia bisa membunuh dua belas orang?” Putri Elok tidak mengetahui
jawabannya. Dia berpikir dan berpikir tetapi tetap tidak bisa memecahkan
teka-teki tersebut. Dia membuka buku teka-teki tetapi di dalamnya tidak
ditemukan jawaban. Singkatnya kebijaksanaan Putri Elok sudah berakhir.
Kisah dongeng selanjutnya: Kisah
Dongeng Teka-Teki untuk Putri Elok (The Riddle)
Tags: dongeng bahasa Inggris dalam
bahasa Indonesia, the Riddle, cerita dongeng sebelum tidur, cerita fiksi anak,
kisah dongeng anak, kisah fiksi anak, dongeng Grimm bersaudara
0 komentar:
Post a Comment