Share/Bookmark
Pundi-Pundi

Monday, March 24, 2014

Dongeng Gadis Tanpa Lengan: Mujizat itu Dekat


Iblis pun datang lagi untuk ketiga kalinya. Namun, putri tukang giling menangis begitu lama dan begitu banyak pada lengan buntungnya hingga semuanya cukup bersih. Kemudian iblis terpaksa menyerah dan telah kehilangan hak atas seluruh tubuh gadis itu. Tukang giling berkata kepada putrinya: “Aku harus berterima kasih kepadamu atas semua kekayaan melimpah yang ada padaku. Maka, aku akan menjagamu dengan amat sangat baik selama hidupmu.”  Namun putrinya menjawab: “Aku tidak bisa tinggal di sini dan aku akan pergi dari rumah ini. Orang yang penuh kasih akan memberiku semua yang kubutuhkan.”

Ketika matahari terbit, dia berangkat dari rumah dan berjalan sepanjang hari sampai malam tiba. Kemudian dia tiba di taman kerajaan, dengan diterangi cahaya bulan dia melihat pohon-pohon di tempat itu penuh dengan buah-buahan yang ranum. Namun, dia tidak bisa masuk karena tempat itu dikelilingi oleh air. Karena dia telah berjalan sepanjang hari dan belum makan sesuap pun, dia tersiksa oleh rasa lapar dan berpikir: “Ah, seandainya aku ada di dalam sana, mungkin aku bisa makan buah-buahan itu. Jika tidak, mungkin aku harus mati kelaparan.”

Dongeng Gadis Tanpa Lengan: Mujizat itu Dekat
Kemudian ia berlutut dan berdoa untuk meminta kepada Tuhan. Tiba-tiba malaikat datang kepadanya dan membuat bendungan di dalam air sehingga parit menjadi kering dan ia bisa berjalan melaluinya. Lantas dia segera memasuki taman kerajaan bersama malaikat tersebut. Di sana dia melihat sebuah pohon yang ditutupi dengan buah pir yang ranum tetapi semuanya telah dihitung.

Lalu ia mendekati pohon pir itu dan terdorong oleh rasa lapar dia makan sebuah pir dengan mulutnya dari pohon itu. Tukang kebun kerajaan hanya menonton. Karena malaikat Tuhan berdiri di sampingnya, tukang kebun berpikir bahwa gadis itu roh sehingga dia merasa takut dan diam saja. Dia juga tidak berani berteriak atau berbicara dengan roh. Ketika gadis itu telah puas makan pir, dia menyembunyikan dirinya sendiri di antara semak-semak.

Keesokan paginya raja selaku pemilik kebun datang ke sana dan mulai menghitung buah pirnya. Lalu dia menyadari bahwa satu buah pirnya hilang sehingga dia memanggil tukang kebun dan meminta penjelasan. Sementara itu gadis tanpa lengan tidak lagi berbaring di bawah pohon tetapi sudah pergi. Tukang kebun pun berkata: “Tadi malam ada roh datang ke sini dan dia tidak memiliki lengan. Dia memakan sebuah pir dengan mulutnya.” Raja berkata: “Bagaimana cara roh itu melintasi air dan kemana perginya setelah makan pir?”

Tukang kebun itu menjawab: “Seseorang datang dari surga dalam balutan pakaian seputih salju. Dialah yang membuat sebuah bendungan dan menahan aliran air. Lalu roh itu berjalan melalui parit yang telah kering. Itu pasti malaikat sehingga aku merasa takut dan tidak bertanya apapun kepadanya dan aku juga tidak berani berteriak. Ketika roh itu selesai makan pir, dia pergi lagi.” Raja berkata: “Bila itu yang kamu katakan, aku akan menontonnya denganmu malam ini.”

Ketika hari mulai gelap, raja pun datang lagi ke kebun dengan mengajak seorang pastor yang dapat berbicara dengan roh. Ketiga orang itu pun duduk di bawah pohon dan menunggu. Pada tengah malam gadis tanpa lengan merayap keluar dari semak belukar lalu pergi ke pohon pir. Dia makan satu buah pir lagi dari mulutnya dan di sampingnya berdiri seorang malaikat dalam balutan pakaian putih. Pastor bergegas pergi menemui mereka dan bertanya: "Apakah engkau datang dari sorga atau dari bumi? Apakah Anda seorang roh  atau manusia? " Gadis itu menjawab: "Saya bukan roh tetapi makhluk fana yang tidak bahagia karena telah ditinggalkan oleh semua orang, kecuali Allah."

Tags: cerita cinta, cerita fiksi anak, dongeng anak sebelum tidur, the girl without hands, kisah fiksi anak, dongeng gadis tanpa lengan

0 komentar:

Post a Comment