Kisah fiksi sebelumnya: Dongeng
Gadis Tanpa Lengan ~ Godaan Setan
Kemudian raja mulai menangisi
istrinya yang malang dan anak kecilnya. Ibu raja merasa kasihan kepadanya dan
berkata: "Tenanglah, mereka masih hidup
karena secara diam-diam aku telah meminta seekor domba untuk disembelih dan mengambil
bukti pembunuhan dari domba tersebut. Aku mengikatkan anakmu ke punggung
istrimu lalu menyuruhnya pergi keluar ke dunia yang luas dan membuatnya
berjanji untuk tidak pernah kembali ke sini lagi karena kau begitu marah
kepadanya."
Maka berkatalah raja: "Aku akan terus bepergian selama langit masih biru
dan tidak akan makan atau minum sampai aku menemukan isteri dan anakku tercinta
jika mereka belum tewas atau meninggal karena kelaparan." Kemudian
raja menempuh perjalanan selama tujuh tahun yang panjang dan mencari mereka di
setiap celah bebatuan dan di setiap gua. Namun, raja tidak menemukan mereka dan
berpikir bahwa mereka telah meninggal. Sepanjang waktu dia tidak makan atau
minum tetapi Allah mendukungnya. Akhirnya ia tiba di sebuah hutan belantara yang
besar dan menemukan sebuah rumah kecil yang bertuliskan: “Di sini semua tinggal gratis.”
Kemudian muncullah gadis berbaju
putih yang memegang tangannya dan membawanya masuk ke dalam rumah kecil itu.
Gadis itu berkata: "Selamat datang Tuan
Raja. Dari mana Anda datang?” Raja menjawab: "Saya
telah melakukan perjalanan sekitar tujuh tahun lamanya untuk mencari isteri dan
anak saya tetapi saya tidak dapat menemukan mereka." Lalu malaikat
itu menawarinya daging dan minum tetapi raja tidak mengambil apa pun dan hanya
ingin beristirahat sebentar. Lalu raja berbaring untuk tidur dan meletakkan
saputangan di wajahnya.
Kemudian malaikat itu masuk ke
ruangan di mana ratu sedang duduk dengan anaknya yang biasa dipanggil Sedih.
Malaikat pun berkata kepadanya: “Pergilah
keluar dengan anakmu, suamimu telah datang.” Jadi, ratu pergi ke tempat raja
berbaring dan saputangan terjatuh dari wajah raja. Lalu kata ratu kepada
anaknya: "Sedih,
ambillah saputangan ayahmu dan tutupi wajahnya lagi." Anak itu
mengambilnya dan meletakkannya di atas wajahnya lagi.
Di dalam tidurnya raja
mendengar semua yang terjadi dan di dalam kegembiraannya raja membiarkan
saputangannya terjatuh sekali lagi. Namun, anak itu menjadi tidak sabar dan
berkata: "Ya ibu, bagaimana aku bisa
menutupi wajah ayahku ketika aku tidak punya ayah di dunia ini. Aku telah
belajar untuk mengucapkan doa Bapa Kami yang di surga. Ibu telah mengatakan
kepadaku bahwa ayahku berada di surga dan dia adalah Allah yang baik, dan
bagaimana aku bisa tahu manusia liar seperti ini. Dia bukan ayahku."

Raja segera memperoleh
kepastian bahwa mereka memang benar-benar isteri dan anaknya tercinta. Lantas ia
mencium mereka dengan senang dan berkata: "Sebuah
batu besar telah terlepas dari hatiku." Lalu malaikat Tuhan
makan dengan mereka sekali lagi dan setelah itu mereka pulang ke kerajaan dan segera
menemui ibu raja. Kebahagiaan besar pun bertebaran di setiap tempat di kerajaan
itu. Raja dan ratu menikah sekali lagi dan hidup bahagia hingga akhir usia
mereka.
Lirik Lagu Maria
Shandi – Mujizat Itu Nyata
Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan... Semua dapat kau lakukan.
Apa yang kelihatan mustahil bagiku... Itu sangat mungkin bagiMu
Reff:
Di saat ku tak berdaya... Kuasa-Mu yang sempurna
Ketika kupercaya, Mujizat itu nyata
Bukan kar’na kekuatan, Namun roh-Mu ya Tuhan
Ketika kuberdoa, Mujizat itu nyata
Bridge:
Mujizat itu dekat di mulutku... Dan kuhidup oleh percaya
Tags: the girl without hands,
dongeng gadis tanpa lengan, cerita fiksi anak, kisah fiksi anak, dongeng anak
sebelum tidur, cerita cinta, lirik lagu mujizat itu nyata
0 komentar:
Post a Comment