Share/Bookmark
Pundi-Pundi

Saturday, May 17, 2014

Meja Permintaan, Keledai Emas, dan Pentungan di Karung – seri 2

Dari dongeng bahasa Inggris Grimm Bersaudara: “The Wishing - Table, The Gold-Ass, and The Cudgel at Sack”.


Selanjutnya giliran Turner – putera bungsu yang harus melakukan tugasnya dengan baik. Maka, dia mencarikan semak-semak dengan daun terbaik lalu membiarkan kambing memakan semuanya. Pada malam hari ketika ia ingin pulang ke rumah, ia bertanya: “Kambing, apa kau sudah kenyang?” Kambing menjawab: “Saya sudah makan begitu banyak dan kelihatannya sudah tidak ada daun lagi untuk dimakan. Mbek... mbek...”

“Pulanglah,” ujar Turner lalu segera mengantarnya ke rumah dan mengikatnya di kandang. “Nah”, kata Tailor, “Apakah si kambing telah makan sebanyak kebutuhannya?” “Oh,” jawab Turner, “dia telah makan begitu banyak dan tidak ada lagi daun yang akan dimakannya.”

Tailor tidak percaya begitu saja sehingga dia langsung turun dan bertanya sendiri: “Kambing, apa kau kenyang?” Binatang jahat itu menjawab: “Bagaimana aku bisa kenyang? Aku melompat di sekitar parit tetapi tidak menemukan daun sehingga aku pergi tanpa memakan apapun. Mbek... Mbek...”

The Wishing - Table, The Gold-Ass, and The Cudgel at Sack
“Oh, pendusta,” teriak Tailor, “semua anakku telah begitu jahat dan mengabaikan tugasnya. Sekarang Turner pun tidak bisa lagi membodohiku.” Lalu dengan marahnya, ia berlari ke atas dan langsung memukul Turner dengan amat keras sehingga ia melompat keluar rumah.

Kini penjahit itu hidup sendirian dengan kambingnya. Keesokan paginya dia pun turun ke kandang dan membelai kambingnya sambil berkata: “Kemarilah hewan mungil, aku sendiri yang akan mengantarmu dalam mencari makan.” Lantas dia membawa kambingnya dengan tali dan membawanya ke hutan hijau sehingga kambing bebas makan hingga malam. Ketika akan pulang, penjahit bertanya: “Kambing, apa kau kenyang?” Dia menjawab: “Saya sudah makan begitu banyak dan kelihatannya sudah tidak ada daun lagi untuk dimakan. Mbek... mbek...”

“Pulanglah,” ujar Tailor lalu segera mengantarnya ke rumah dan mengikatnya di kandang. Ketika akan meninggalkan kambingnya, tiba-tiba ia berbalik lagi lalu bertanya: “Kambing, apa kau telah kenyang sekali?” Namun, kambing berperilaku tidak baik dan menangis: “Bagaimana aku bisa kenyang? Aku melompat di sekitar parit tetapi tidak menemukan daun sehingga aku pergi tanpa memakan apapun. Mbek... Mbek...”

Ketika Tailor mendengar jawaban kambingnya, ia terkejut dan mulai menyadari bahwa ia telah mengusir ketiga putranya tanpa alasan. Dasar, kamu ini hewan  yang tidak tahu berterima kasih,” teriak penjahit, “tidak cukup bila aku hanya mengusirmu keluar. Aku akan mengubahmu supaya kamu tidak lagi berani menunjukkan dirimu di depan penjahit-penjahit jujur​​.” Lalu Tailor buru-buru berlari ke atas untuk mengambil pisau cukur.

Setelah itu dia kembali ke kandang untuk memandikan kambing dengan sabun dan mencukur bagian atas kepala kambingnya hingga selebar telapak tangannya. Kemudian Tailor mengambil cambuk kuda dan memukulnya dengan itu sehingga kambing melompat jauh dengan lompatan yang luar biasa.

Kini, Tailor hidup sendirian di rumahnya dengan menyimpan kesedihan yang teramat besar. Maka, dia akan dengan senang hati menerima anak-anaknya lagi tetapi tidak ada yang mengetahui tujuan mereka pergi.

Kisah selanjutnya: Meja Permintaan Joiner
Tags: The Wishing - Table, The Gold-Ass, and The Cudgel at Sack

0 komentar:

Post a Comment