Dari dongeng bahasa Inggris Grimm
Bersaudara: “The Wishing - Table, The Gold-Ass, and The Cudgel at Sack”.
Kisah sebelumnya: Meja
Permintaan, Keledai Emas, dan Pentungan di Karung
Selanjutnya giliran Turner –
putera bungsu yang harus melakukan tugasnya dengan baik. Maka, dia mencarikan semak-semak
dengan daun terbaik lalu membiarkan kambing memakan semuanya. Pada malam hari ketika
ia ingin pulang ke rumah, ia bertanya: “Kambing, apa kau sudah kenyang?” Kambing
menjawab: “Saya
sudah makan begitu banyak dan kelihatannya sudah tidak ada daun lagi untuk
dimakan. Mbek... mbek...”
“Pulanglah,” ujar Turner lalu
segera mengantarnya ke rumah dan mengikatnya di kandang. “Nah”,
kata Tailor, “Apakah
si kambing telah makan sebanyak kebutuhannya?” “Oh,”
jawab Turner, “dia telah makan begitu banyak dan tidak
ada lagi daun yang akan dimakannya.”
Tailor tidak percaya begitu
saja sehingga dia langsung turun dan bertanya sendiri: “Kambing, apa kau kenyang?”
Binatang jahat itu menjawab: “Bagaimana aku bisa kenyang? Aku melompat di sekitar parit
tetapi tidak menemukan daun sehingga aku pergi tanpa memakan apapun. Mbek...
Mbek...”
“Oh, pendusta,” teriak Tailor, “semua anakku
telah begitu jahat dan mengabaikan tugasnya. Sekarang Turner pun tidak bisa lagi
membodohiku.” Lalu dengan marahnya, ia berlari ke atas dan langsung
memukul Turner dengan amat keras sehingga ia melompat keluar rumah.
Kini penjahit itu hidup
sendirian dengan kambingnya. Keesokan paginya dia pun turun ke kandang dan
membelai kambingnya sambil berkata: “Kemarilah hewan mungil, aku sendiri yang akan mengantarmu
dalam mencari makan.” Lantas dia membawa kambingnya dengan tali dan membawanya
ke hutan hijau sehingga kambing bebas makan hingga malam. Ketika akan pulang,
penjahit bertanya: “Kambing, apa kau kenyang?” Dia menjawab: “Saya sudah makan
begitu banyak dan kelihatannya sudah tidak ada daun lagi untuk dimakan. Mbek...
mbek...”
“Pulanglah,” ujar Tailor lalu
segera mengantarnya ke rumah dan mengikatnya di kandang. Ketika akan meninggalkan
kambingnya, tiba-tiba ia berbalik lagi lalu bertanya: “Kambing, apa kau telah kenyang sekali?”
Namun, kambing berperilaku tidak baik dan menangis: “Bagaimana aku bisa kenyang? Aku melompat di
sekitar parit tetapi tidak menemukan daun sehingga aku pergi tanpa memakan
apapun. Mbek... Mbek...”
Ketika Tailor mendengar jawaban
kambingnya, ia terkejut dan mulai menyadari bahwa ia telah mengusir ketiga
putranya tanpa alasan. “Dasar, kamu ini hewan
yang tidak tahu berterima kasih,” teriak penjahit, “tidak cukup
bila aku hanya mengusirmu keluar. Aku akan mengubahmu supaya kamu tidak lagi berani
menunjukkan dirimu di depan penjahit-penjahit jujur.” Lalu Tailor buru-buru
berlari ke atas untuk mengambil pisau cukur.
Setelah itu dia kembali ke
kandang untuk memandikan kambing dengan sabun dan mencukur bagian atas kepala
kambingnya hingga selebar telapak tangannya. Kemudian Tailor mengambil cambuk
kuda dan memukulnya dengan itu sehingga kambing melompat jauh dengan lompatan
yang luar biasa.
Kini, Tailor hidup sendirian
di rumahnya dengan menyimpan kesedihan yang teramat besar. Maka, dia akan
dengan senang hati menerima anak-anaknya lagi tetapi tidak ada yang mengetahui
tujuan mereka pergi.
Kisah selanjutnya: Meja
Permintaan Joiner
Tags: The Wishing - Table, The
Gold-Ass, and The Cudgel at Sack
0 komentar:
Post a Comment