Dari dongeng bahasa Inggris Grimm
Bersaudara: “The Wishing - Table, The Gold-Ass, and The Cudgel at Sack”.
Kisah sebelumnya: Meja
Permintaan, Keledai Emas, dan Pentungan di Karung – seri 2
Setelah diusir ayahnya Joiner bekerja
magang pada seorang tukang kayu dan ia belajar giat tanpa kenal lelah. Ketika sudah
waktunya untuk pergi, bosnya menghadiahkan sebuah meja kecil yang tidak terlalu
indah dan terbuat dari kayu biasa tetapi meja itu merupakan suatu properti yang
baik. Jika ingin makan di meja tersebut, Joiner hanya perlu berkata: “Meja kecil, menatalah sendiri.”
Maka, seketika itu juga meja
kecil tersebut akan ditutupi dengan kain kecil yang bersih, piring tersedia di atasnya,
pisau dan garpu juga tersedia di samping piring itu. Bahkan, di atas piring juga
disajikan daging rebus dan daging panggang sesuai ukuran piring. Selain itu,
satu gelas besar anggur merah juga akan dihidangkan untuk membuat hatinya
senang.
Dengan hadiah meja kecil itu, Joiner
berpikir bahwa ia akan memiliki cukup makanan untuk seumur hidupnya. Oleh
karena itu, dia pergi dengan gembira dan tidak pernah mempermasalahkan penginapan
baik atau buruk, atau dapat menemukan penginapan atau tidak. Dia merasa cocok
tinggal di manapun juga. Entah di dataran, di hutan, padang rumput, atau dimanapun
dia suka, ia akan mengambil meja kecil dari punggungnya, meletakkan di depannya
lalu mengatakan: “menatalah sendiri.” Kemudian
semua akan tersaji sesuai keinginan hatinya.
Namun, pada akhirnya ia memutuskan
untuk kembali ke ayahnya yang kemungkinan besar kemarahannya sudah reda dan tentu
rela menerimanya kembali dengan meja sihirnya. Di dalam perjalanan pulang dia
singgah di sebuah penginapan yang dipenuhi banyak tamu. Mereka menyuruhnya masuk
dan mengundangnya untuk duduk dan makan bersama mereka karena kalau tidak ia
akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan apa pun juga. “Tidak,” tolak
Turner, “aku tidak akan mengambil beberapa potongan
dari mulut Anda. Sebaliknya kalian akan menjadi tamu saya.”
Mereka tertawa dan berpikir ia
bercanda dengan mereka. Lantas Joiner segera meletakkan meja kayunya di tengah
ruangan lalu berkata: “Meja kecil,
menatalah sendiri.” Seketika itu juga meja itu penuh dengan makanan yang
amat banyak dan lezat, yang belum pernah disajikan oleh tuan rumah. Lantas bau makanan
yang lezat itu segera menarik perhatian para tamu.
“Nikmatilah,
teman-teman,” kata Turner dan ketika para tamu melihat makanan itu,
mereka tidak perlu bertanya dua kali tetapi langsung mendekat, menarik pisau
mereka, dan mengambil makanan tersebut dengan tangkas. Hal yang paling mengejutkan
mereka adalah ketika hidangan menjadi kosong, mendadak langsung penuh kembali
dengan sendirinya. Pemilik penginapan itu berdiri di salah satu sudut ruangan dan
menyaksikan semua peristiwa itu. Dia sama sekali tidak tahu harus berkata apa
tetapi dia berpikir: “Andai bisa dengan mudah memasak dan
menyajikan makanan seperti itu di sini.”
Joiner dan rekan-rekannya bergembira
sampai larut malam hingga pada akhirnya mereka berbaring untuk tidur. Joiner pun
segera mengatur meja ajaibnya di dekat dinding lalu pergi tidur. Tuan rumah tidak
ikut beristirahat. Terpikir olehnya bahwa ada meja kayu kecil di kamar Joiner dan
ia ingin membawanya keluar. Maka, dengan hati-hati dia menukar meja itu dengan
meja yang lain.
Keesokan paginya Joiner
membayar biaya penginapan, mengambil mejanya, dan tidak pernah berpikir bahwa
ia telah membawa meja palsu. Dia pun melanjutkan perjalanannya hingga pada
tengah hari dia tiba di rumah ayahnya (penjahit) yang menerimanya dengan
sukacita yang besar. “Nah, anakku sayang, apa yang telah kau pelajari?”
Jawabnya: “Pak, aku telah menjadi tukang kayu.”
“Suatu pekerjaan yang baik,”
jawab pria tua itu, “tapi apa yang kamu bawa dari hasil magangmu?”
“Pak, meja kecil ini merupakan hal terbaik yang
telah kubawa.” Tailor memeriksa semua sisi meja itu lalu berkata: “Kamu belum
membuat karya yang besar. Ini adalah meja tua yang buruk.” “Namun, ini adalah meja yang bisa menyajikan
makanan sendiri,” jawab Joiner.
“Ketika
saya berkata ‘Menatalah Sendiri’, meja ini akan segera mempersiapkan hidangan
yang paling lezat di atasnya dan juga menyajikan anggur yang meriangkan hati. Jadi,
mari kita undang semua kerabat dan teman-teman kita, meja ini akan menyediakan semua
yang mereka butuhkan sehingga mereka semua bisa makan sampai puas.”
Ketika semua tamu undangan
telah berkumpul, Joiner meletakkan meja kecilnya di tengah ruangan dan berkata:
“Meja kecil, menatalah sendiri.” Namun,
meja kecil itu tidak melakukan apapun dan tetap sama seperti meja-meja lainnya
yang tidak mengerti bahasa.
Kemudian Joiner yang malang
menjadi sadar bahwa mejanya telah berubah sehingga ia merasa malu karena harus
berdiri di sana seperti pembohong. Para tamu mengolok-oloknya hingga dia terpaksa
pergi dari rumah tanpa makan atau minum. Sang ayah pergi ke tempat kerjanya dan
terus menjahit tetapi Joiner pergi menemui seseorang yang ahli di bidang
kerajinan.
Kisah selanjutnya: Keledai
Emas Miller
Tags: The Wishing - Table, The
Gold-Ass, and The Cudgel at Sack, Meja Permintaan
0 komentar:
Post a Comment