Share/Bookmark
Pundi-Pundi

Friday, February 21, 2014

Penawaran Bagus di Hadapan Raja


Setelah tiga hari berlalu, sesuai perintah raja, peternak pergi menghadap raja. Dia berpikir akan segera mendapatkan lima ratus keping emasnya. Namun, raja berkata kepada pengawalnya: “Lepas mantelnya! Dia akan segera mendapatkan lima ratus cambukannya.” Kata peternak: “Ah, semua itu bukan lagi milik saya. Saya telah sepakat untuk menghadiahkan dua ratus kepada penjaga dan tiga ratus telah ditukarkan bagi saya oleh orang Yahudi. Dengan demikian, lima ratus dari raja bukan lagi milik saya.”

Sementara itu penjaga gerbang dan orang Yahudi segera masuk istana untuk mengklaim hak yang telah mereka peroleh dari peternak. Maka, mereka mendapatkan cambukan sesuai jumlah yang mereka sepakati dengan peternak. Penjaga gerbang itu dapat menahan diri dengan sabar karena telah mengetahui rasanya. Namun, orang Yahudi berteriak menyedihkan: “Aduh, aduh, apakah semua ini merupakan keping emasku?”

Raja tidak bisa menahan tawa terhadap keberuntungan peternak dan semua kemarahannya telah sirna. Lalu katanya: “Karena kamu telah kehilangan pahalamu sebelum jatuh ke tanganmu, aku akan memberikan kompensasi kepadamu. Pergilah ke dalam ruang hartaku dan ambillah uang untuk dirimu sendiri sebanyak yang kamu inginkan.” Peternak tidak perlu diberitahu dua kali dan segera mengisi kantong besarnya.

Setelah itu ia pergi ke sebuah penginapan dan menghitung uangnya. Kebetulan orang Yahudi juga ada di sana dan mendengar peternak bergumam pada dirinya sendiri: “Raja telah menipuku. Mengapa dia tidak memberikan sendiri uangnya kepadaku? Dengan begitu aku bisa mengetahui jumlah uang yang harus kudapatkan. Sekarang bagaimana aku bisa mengetahui bahwa uang ini sesuai dengan hakku ketika aku harus memasukkannya ke dalam saku tanpa melihatnya?”

Penawaran Bagus di Hadapan Raja
Karena masih menyimpan dendam kepada peternak, orang Yahudi berkata kepada dirinya sendiri: “Astaga, pria itu berbicara tidak hormat tentang tuan raja, aku akan menginformasikannya kepada raja dan kemudian aku akan mendapatkan hadiah. Ia pun akan dihukum juga.” Ketika raja mendengar laporan tersebut, dia jatuh ke dalam gairah dan memerintahkan orang Yahudi tersebut untuk pergi dan membawa peternak kepadanya. Orang Yahudi lari menemui peternak dan berkata: “Anda harus pergi sekali lagi kepada tuan raja saat ini juga.”

Jawab peternak: “Jangan katakan padaku. Aku mengetahui hakku. Aku akan membeli mantel baru terlebih dahulu. Apakah Anda berpikir bahwa seorang pria dengan begitu banyak uang di sakunya harus pergi ke istana dengan mengenakan mantel tuanya yang compang-camping?”

Orang Yahudi menyadari bahwa peternak itu tidak akan pergi ke istana sebelum memiliki mantel baru. Ia takut jika kemarahan raja segera reda sehingga ia sendiri akan kehilangan upahnya dan peternak tidak jadi menerima hukumannya. Oleh karena itu, dia mengatakan: “Sebagai bentuk persahabatan yang murni, saya akan meminjamkan mantelku untuk sementara waktu. Setiap orang tentu akan melakukannya demi cinta kasih.”

Peternak itu merasa puas dengan tawarannya lalu segera mengenakan mantel orang Yahudi itu dan pergi bersamanya ke istana. Raja mencela si peternak karena kata-kata jahat yang telah diucapkannya sesuai dengan informasi yang telah disampaikan oleh orang Yahudi. Kata peternak: “Ah, seorang Yahudi selalu mengatakan kepalsuan - tidak ada kata-kata benar yang terucap dari bibirnya. Bahkan, bajingan itu mampu menuntut mantel ini sebagai miliknya.”

Teriak orang Yahudi: “Apa katamu? Apakah mantel itu bukan milikku? Bukankah aku telah meminjamkannya kepadamu atas dasar persahabatan murni supaya kamu dapat segera menghadap raja?” Ketika raja mendengar hal itu, dia berkata: “Pastilah orang Yahudi telah menipu salah satu dari kita, baik diriku sendiri atau peternak. Maka dari itu, orang Yahudi harus mendapatkan cambukan keras sekali lagi.” Peternak pun pulang dengan perasaan puas. Dia bisa mengenakan mantel yang baik dengan sejumlah uang asli di sakunya. Ia pun berkata kepada dirinya sendiri: “Kali ini aku telah berhasil.”

Tags: kisah lucu, Good Bargain, dongeng Grimm bersaudara, cerita fiksi anak, dongeng anak sebelum tidur, dongeng bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia

0 komentar:

Post a Comment