Share/Bookmark
Pundi-Pundi

Saturday, April 19, 2014

Dongeng Mother Holle: Bunda Holle dan Gadis Malas


Kemudian Bunda Holle memegang tangan Ela dan membawanya ke sebuah pintu besar. Gadis itu berdiri di dekat pintu dan ketika pintu itu dibuka turunlah hujan emas dan semua emas menempel kepadanya sehingga ia benar-benar ditutupi dengan emas. “Kamu harus memiliki semua itu karena kamu telah begitu rajin,” kata Bunda Holle dan pada saat yang sama dia mengembalikan alat pintal Ela yang dulunya jatuh ke dalam sumur.

Kemudian pintu besar itu ditutup dan gadis itu mendapati dirinya di atas bumi, tidak jauh dari rumah ibu tirinya. Saat pergi ke halaman Ela melihat ayam sedang duduk di dekat sumur sambil berteriak: “Kukuruyuk... Gadis emasmu kembali pulang ke rumah.” Ela pun segera pergi menemui ibunya dan ketika ia tiba dengan sekujur tubuh ditutupi emas, ia diterima dengan baik oleh mereka, baik oleh ibu tirinya maupun oleh adik tirinya.

Lantas Ela menceritakan semua yang telah terjadi padanya. Segera setelah ibu tirinya mendengar cara Ela memperoleh banyak kekayaan, dia sangat ingin mendapatkan keberuntungan yang sama untuk Rina yang jelek dan malas. Rina pun harus duduk di dekat sumur seperti Ela dan memintal dengan baik di sana. Namun, agar alat pintalnya berlumuran darah, Rina menjebak tangannya ke dalam semak duri hingga jarinya tertusuk. Lalu ia melemparkan alat pintalnya ke dalam sumur dan segera melompat untuk mengambilnya.

Mother Holle Grimm Bersaudara
Rina pun tiba di tempat yang sama seperti yang dialami Ela, yaitu tiba di padang rumput yang indah dan ia pun berjalan menyeberangi sepanjang jalan yang sama. Ketika Rina sampai di tempat oven roti, dia juga mendengar roti menangis: “Oh, bawa kami keluar. Bawa kami keluar atau kami harus terbakar. Kami telah dipanggang untuk waktu yang lama.” Namun, Rina yang malas menjawab: “Aku tak mau membuat diriku kotor.” Kemudian dia pergi.

Lalu ia tiba di pohon apel yang menangis: “Oh , kocok kami. Kocok kami. Semua buah apel kami telah matang.” Namun, Rina menjawab: “Aku tidak bisa melakukan hal semacam itu. Salah satu dari kalian mungkin jatuh di atas kepalaku.” Lantas dia melanjutkan perjalanannya. Ketika tiba di rumah Bunda Holle, dia tidak takut karena ia sudah mendengar tentang gigi besar dan dia ingin segera dipekerjakan.

Hari pertama Rina memaksa dirinya untuk bekerja dengan tekun dan taat. Dia melakukan semua yang diperintahkan oleh Bunda Holle karena ia berpikir bahwa ia akan diberi semua emas. Namun, pada hari kedua dia mulai menjadi malas dan pada hari ketiga semakin malas lagi. Hingga akhirnya dia tidak pernah bangun di pagi hari. Dia juga tidak membersihkan tempat tidur Bunda Holle seperti yang seharusnya sehingga dia tidak membuat bulu terbang.

Bunda Holle segera bosan dengannya dan memerintahkan dia untuk meninggalkan rumahnya. Rina si gadis malas ini langsung bersedia pergi karena berpikir bahwa sekarang hujan emas akan datang. Bunda Holle mengantarnya juga ke pintu besar. Namun, sementara ia berdiri di dekat pintu bukan emas yang berjatuhan tetapi abu jelaga hitam pekat yang tercurah di atas tubuhnya. “Itu adalah penghargaan untuk layananmu,” kata Bunda Holle dan menutup pintu.

Jadi, Rina si gadis malas pulang ke rumah dengan sekujur tubuh ditutupi oleh jelaga. Ayam di dekat sumur segera melihatnya dan berteriak: “Kukuruyuk... Gadis kotor Anda telah datang kembali kepada Anda.” Abu jelaga yang hitam pekat itu menempel erat padanya dan tidak bisa hilang selama
hidupnya.


Tags: brother grimm, mother holle, dongeng bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, cerita fiksi, dongeng anak, kisah fiksi

1 comment: