Kisah sebelumnya: Dongeng
Mother Holle ~ Bunda Holle dan Gadis Rajin
Kemudian Bunda Holle memegang
tangan Ela dan membawanya ke sebuah pintu besar. Gadis itu berdiri di dekat pintu
dan ketika pintu itu dibuka turunlah hujan emas dan semua emas menempel kepadanya
sehingga ia benar-benar ditutupi dengan emas. “Kamu
harus memiliki semua itu karena kamu telah begitu rajin,” kata Bunda
Holle dan pada saat yang sama dia mengembalikan alat pintal Ela yang dulunya
jatuh ke dalam sumur.
Kemudian pintu besar itu ditutup
dan gadis itu mendapati dirinya di atas bumi, tidak jauh dari rumah ibu tirinya.
Saat pergi ke halaman Ela melihat ayam sedang duduk di dekat sumur sambil berteriak:
“Kukuruyuk...
Gadis emasmu kembali pulang ke rumah.” Ela pun segera pergi menemui
ibunya dan ketika ia tiba dengan sekujur tubuh ditutupi emas, ia diterima
dengan baik oleh mereka, baik oleh ibu tirinya maupun oleh adik tirinya.
Lantas Ela menceritakan semua
yang telah terjadi padanya. Segera setelah ibu tirinya mendengar cara Ela
memperoleh banyak kekayaan, dia sangat ingin mendapatkan keberuntungan yang
sama untuk Rina yang jelek dan malas. Rina pun harus duduk di dekat sumur seperti
Ela dan memintal dengan baik di sana. Namun, agar alat pintalnya berlumuran
darah, Rina menjebak tangannya ke dalam semak duri hingga jarinya tertusuk.
Lalu ia melemparkan alat pintalnya ke dalam sumur dan segera melompat untuk
mengambilnya.
Rina pun tiba di tempat yang
sama seperti yang dialami Ela, yaitu tiba di padang rumput yang indah dan ia
pun berjalan menyeberangi sepanjang jalan yang sama. Ketika Rina sampai di
tempat oven roti, dia juga mendengar roti menangis: “Oh, bawa kami keluar. Bawa kami keluar atau
kami harus terbakar. Kami telah dipanggang untuk waktu yang lama.” Namun,
Rina yang malas menjawab: “Aku tak mau
membuat diriku kotor.” Kemudian dia pergi.
Lalu ia tiba di pohon apel
yang menangis: “Oh
, kocok kami. Kocok kami. Semua buah apel kami telah matang.” Namun,
Rina menjawab: “Aku tidak bisa melakukan hal
semacam itu. Salah satu dari kalian mungkin jatuh di atas kepalaku.”
Lantas dia melanjutkan perjalanannya. Ketika tiba di rumah Bunda Holle, dia
tidak takut karena ia sudah mendengar tentang gigi besar dan dia ingin segera
dipekerjakan.
Hari pertama Rina memaksa
dirinya untuk bekerja dengan tekun dan taat. Dia melakukan semua yang
diperintahkan oleh Bunda Holle karena ia berpikir bahwa ia akan diberi semua
emas. Namun, pada hari kedua dia mulai menjadi malas dan pada hari ketiga semakin
malas lagi. Hingga akhirnya dia tidak pernah bangun di pagi hari. Dia juga
tidak membersihkan tempat tidur Bunda Holle seperti yang seharusnya sehingga
dia tidak membuat bulu terbang.
Bunda Holle segera bosan
dengannya dan memerintahkan dia untuk meninggalkan rumahnya. Rina si gadis
malas ini langsung bersedia pergi karena berpikir bahwa sekarang hujan emas
akan datang. Bunda Holle mengantarnya juga ke pintu besar. Namun, sementara ia
berdiri di dekat pintu bukan emas yang berjatuhan tetapi abu jelaga hitam pekat
yang tercurah di atas tubuhnya. “Itu adalah
penghargaan untuk layananmu,” kata Bunda Holle dan menutup pintu.
Jadi, Rina si gadis malas
pulang ke rumah dengan sekujur tubuh ditutupi oleh jelaga. Ayam di dekat sumur segera
melihatnya dan berteriak: “Kukuruyuk... Gadis kotor Anda telah datang kembali
kepada Anda.” Abu jelaga yang hitam pekat itu menempel erat padanya
dan tidak bisa hilang selama
hidupnya.
Tags: brother grimm,
mother holle, dongeng bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia, cerita fiksi,
dongeng anak, kisah fiksi
hahahah you deserve it Rina
ReplyDelete