Kisah Fiksi sebelumnya: Kisah
Fiksi Tiga Bahasa
Keesokan pagi semua orang mengaguminya
karena Toni berhasil keluar lagi dari menara tua dengan aman dan tanpa luka. Lalu
Toni berkata kepada penguasa kastil: “Anjing-anjing itu telah mengungkapkan kepadaku dalam bahasa
mereka sendiri: mengapa mereka tinggal di sana dan melakukan kejahatan di
tempat itu. Mereka tersihir dan wajib menjaga suatu harta karun besar yang
berada di bawah di menara dan mereka tidak dapat berhenti sampai harta itu
dibawa pergi. Aku juga belajar dari mereka tentang hal-hal yang harus dilakukan
untuk mengambil harta itu.”
Kemudian semua orang yang mendengar
hal ini bersukacita dan penguasa kastil mengatakan bahwa dia akan mengadopsi Toni
sebagai anaknya jika ia bisa mengambilnya dengan sukses. Maka, Toni turun ke
bawah menara dan karena ia tahu apa yang harus dilakukan, dia melakukannya
dengan mudah dan berhasil membawa sebuah peti besar yang penuh emas.
Selanjutnya lolongan anjing
liar tak terdengar lagi dan mereka telah menghilang. Negeri itu pun terbebas
dari kesulitan. Setelah beberapa waktu Toni ingin melakukan perjalanan ke Roma.
Di dalam perjalanannya dia melewati sebuah rawa yang ditempati oleh beberapa katak
yang sedang duduk bernyanyi. Toni mendengarkan mereka dan ketika dia menyadari perkataan
katak, Toni merasa sangat sedih dan termenung.
Akhirnya Toni tiba di Roma. Di
sana Paus baru saja meninggal dan ada keraguan besar di antara para kardinal
untuk menunjuk seseorang sebagai penggantinya. Mereka sepakat bahwa pengganti
Paus harus dipilih melalui beberapa tanda ilahi dan ajaib. Maka, seperti yang telah
diputuskan, beberapa kardinal muda masuk ke dalam gereja. Lalu tiba-tiba dua
merpati seputih salju terbang di pundak Toni dan tetap duduk di sana.
Para rohaniwan mengakui hal
itu sebagai tanda dari atas dan bertanya jika Toni bersedia menjadi Paus. Dia
ragu-ragu dan tidak yakin bahwa ia layak menerima jabatan tersebut. Namun, merpati
menasihatinya untuk menerima hal itu. Maka, setelah agak lama dia menjawab: “ya”.
Kemudian ia diurapi dan ditahbiskan.
Dengan demikian, genaplah apa
yang didengarnya dari katak dalam perjalanan ke Roma. Kata-kata mereka telah
begitu mempengaruhi dirinya karena katak-katak itu telah mengatakan bahwa ia
akan menjadi Paus. Lalu ia harus mengadakan misa dan tidak memahami satu kata
pun tetapi dua merpati duduk terus-menerus di atas bahunya dan mengatakan semua
hal di telinganya.
Tags: dongeng bahasa Inggris dalam
bahasa Indonesia, cerita dongeng anak, dongeng tiga bahasa, dongeng Grimm
bersaudara, three languages, dongeng anak sebelum tidur, cerita fiksi anak
Lirik Lagu: “Bahasa
Cinta”
andaikan aku
lakukan, yang luhur mulia, jika tanpa cinta kasih, hampa tak berguna.
ajarilah kami
bahasa cinta-MU, agar kami dekat pada-MU ya Tuhanku,
ajarilah kami
bahasa cinta-MU, agar kami dekat pada-MU.
andaikan aku
pahami bahasa semua, hanyalah bahasa cinta kunci tiap hati.
cinta itu lemah
lembut, sabar, sederhana, cinta itu murah hati, rela menderita.
andaikan aku
dermakan segala milikku, tapi hanyalah cintaku sanggup membahagiakan.
0 komentar:
Post a Comment